Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan HidayahNya makalah ini
dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat”, yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Meskipun banyak rintangan
dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada kakak pendamping yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
yang membangun. Terima kasih.
Samata, 15 September 2014
Penulis
ii
|
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................
ii
BAB
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar
Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan
........................................................................................... 4
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Pengertian
Kesehatan Masyarakat ................................................ 5
B. Sejarah
Kesehatan Masyrakat di Dunia dan di Indonesia ............ 9
C. Ruang
Lingkup Kesehatan Masyarakat ........................................ 16
D. Profil
Tokoh Kesehatan Masyarakat ............................................. 21
E. Perbedaan
Preventif, Kuratif, Promotif dan Rehabilitatif ............ 24
BAB
III. PENUTUP ........................................................................................ 28
A. Kesimpulan
................................................................................... 28
B. Saran
............................................................................................. 29
Daftar
Pustaka ................................................................................................. 30
Riwayat
Hidup ................................................................................................. 32
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat
merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara. Negara yang
makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat yang juga
makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah
kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan masarakat adalah ilmu yang
bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masarakat. Salah satunya
pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini
dan pengobatan.
Semenjak umat manusia menghuni
planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah
kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan
hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat
istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu
pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam
kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik,
seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai
kutukan dan kemarahan dewata.
Masalah kesehatan merupakan masalah
yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini . Semakin maju
teknologi di bidang kedokteran ,semakin banyak pula macam penyakit yang mendera
masyarakat. Hal ini tentu sajadi pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu
sendiri. Tapi apakah benar hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat? Sebelum membahas tentang masalah kesehatan
masyarakat tentunya lebih baik jika kita memahami konsep dari kesehatan
masyarakat itu terlebih dahulu.
1
|
2
|
Penyakit
tidak menular sering disebut sebagai penyakit kronis.Penyakit tidak menular
memberikan kontribusi bagi 60 persen kematian secara global.Di berbagai negara
yang termasuk negara berkembang, peningkatan penyakit ini terjadi secara cepat
dan memberikan dampak yang sangat signifikan pada sisi sosial, ekonomi dan
kesehatan. WHO sendiri memperkirakan bahwa pada tahun 2020, penyakit tidak
menular akan menyebabkan 73 persen kematian secara global dan memberikan
kontribusi bagi penyebab kematian secara global atau global burden of disease
sebesar 60 persen. Permasalahannya adalah sekitar 80 persen dari penyakit tidak
menular ini justru terjadi pada negara-negara dengan pendapatan rendah atau
yang sering disebut sebagai low and middle income countries (Mirza, 2008).
Perubahan
pola hidup manusia seperti gaya hidup, sosial ekonomi, urbanisasi dan
industrialisasi pada akhirnya akan meningkatkan prevalensi penyakit
tidakmenular, khususnya penyakit degeneratif. Kecenderungan untuk beralih dari
makanan tradisional menjadi makanan cepat saji dan berlemak, terutama di daerah
urban mengakibatkan perubahan penyakit yaitu menurunnya penyakit infeksi dan
meningkatnya penyakit non infeksi (degeneratif).Hal ini menunjukkan telah
terjadi transisi epidemiologi. Tentu saja penyakit ini akan menimbulkan suatu
beban bagi pelayanan kesehatan dan perekonomian suatu negara karena memerlukan
biaya yang besar untuk perawatannya (Bustan, 1997).
3
|
dimana jarak ini
menentukan apakah seseorang dikatakan sehat atau sakit. Kesehatan tidak pernah
constant. Parson (1972) mengatakan sehat adalah kemampuan melaksanakan peran
dan fungsi dengan efektif, sedangan Dubois (1978) mengatakan bahwa kesehatan
adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif dan terus menerus
mengadaptasi lingkungan. Dan menurut beberapa ahli keperawatan diantaranya
Paplau H mengatakan bahwa, Kesehatan
adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif, dan
produktif, Oream E.D mengatakan bahwa kesehatan keadaan integritas individu.
Pemeliharaan diri sendiri secara secara umum adalah dasar untuk berfungsi
secara optimal.Sedangkan King. M.E mengatakan kesehatan adalah keadaan yang
dinamis dalam siklus hidup dan memperoleh adaptasi terus menerus terhadap
stress (Christina Ibrahim,1986)
Hendric
L.Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 (empat) faktor utama yang memengaruhi
kesehatan masyarakat, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan.
Kesehatan
Masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta
memberikan bantuan melalui intervensi sebagai dasar keahliannya dalam membantu
masyarakat dalm mengatssi berbagai masalah kesehatan masyarakat yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelayanan
kesehatan merupan pendeketan praktis untuk melaksanakan pengasuhan kesehatan
masyarakat di masyarakat dan operasinya di Indonesia dalam bentuk pembangunan
kesehatan masyarakat desa, melalui posyandu.
Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, saling berinteraksi
(Koentjaningrat, 1990).Masyarakat merupakan kesatuan-kesatuan hidup manusia,
yang bahasa Inggrisnya dipakai adalah Society, yang berarti
4
|
Dalam
memberikan perawatan kesehatan masyarakat, Perawat melihat masyarakat sebagai
kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan untuk
memperoleh kebutuhan hidupnya secara terorganisir. Masyarakat merupakan suatu
bentuk sistem social, dalam hubungan dengan lingkungannya, akan berusaha
mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan seperti yang dikemukakan ole Maslow maupun
A. Khalish, termasuk didalamnya untuk memenuhi kebutuhan akan asuhan
Keperawatan dan pelayanan kesehatan.
Dalam
perawatan kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama yang menjadi sasaran
pelayanan karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Pada
makalah ini akan di bahas mengenai konsep dari kesehatan masyarakat,yaitu
antara lain:
a.
Apa defenisi Ilmu kesehatan masyarakat?
b.
Bagaimana sejarah perkembangan kesehatan
masyarakat didunia dan Indonesia ?
c.
Bagaimana ruang lingkup dalam kesehatan
masyarakat ?
d.
Apa perbedaan antara preventif, kuratif,
promotif dan rehabilitatif ?
C. Tujuan
a. Untuk
mendeskripsikan definisi kesehatan masyarakat
b. Untuk
mengetahui bagaimana sejarah perkembangan kesehatan masyarakat didunia dan
Indonesia
c. Untuk
menjelaskan ruang lingkup kesehatan masyarakt itu sendiri
d. Untuk
menjalarkan perbedaan antara preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian Kesehatan
Masyarakat
Sudah banyak
para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini.Secara kronologis
batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit
sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas
sebagai berikut.Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat
adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu
kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi.
Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan
kegiatan kesehatan masyarakat.
a)
Pengertian Kesmas dalam “Batasan Tertua”
adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan.
b)
Penyebab penyakit dan beberapa jenis
imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang
terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan
penyakit melalui imunisasi.
c)
Pada awal abad ke-19, kesehatan
masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu
upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu
kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial.
Dalam perkembangan selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi
dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah
penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.
Kesehatan Masyarakat adalah
suatu bidang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara bagaimana
memberdayakan masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan di lingkungan tempat tinggal mereka.(ABC Medika, 2013).
5
|
6
|
1)
Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan (Pre
Scientific Period).
Sejarah kebudayaan peradaban
masyarakat kuno yang berpusat di Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma (The
Pre-Cristion Period). Pada saat itu pemerintah kota telah melakukan upaya-upaya
pemberantasan penyakit. Sebagai bukti ditemukan dokumen-dokumen tentang
peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah
(drainase), pengaturan air minum, pembuangan sampah, dsb.(Hanlon, 1964). Dari
hasil penemuan arkeologi pada saat itu telah dibangun WC Umum (Public Latrine)
dan sumber air minum sendiri namun untuk alasan ’estetika’, bukan untuk alasan
kesehatan. Pada kerajaan Romawi Kuno, peraturan-peraturan yang dibuat
bedasarakan alas ankesehatan. Dalam hal itu pegawai-pegawai kerajaan ditugaskan
untuk melakukan supervisi kelapangan ke tempat-tempat air minum (Public Bar), warung
makan, tempat-tempat prostitusi, dsb.
a)
Abad Pertama sampai Abad Ketujuh.
Pada
masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk.Di berbagai tempat terjadi
endemic atau wabah penyakit.Bahkan begitu banyaknya penyakit menular dan, oleh
karena itu kesehatan masyarakat makin dirasakan pentingnya (Halon,
1964).Penyakit kolera menjalar dari Inggris ke Afrika, kemudian ke Asia
(khususnya Asia Barat dan Asia Timur) dan akhirnya sampai ke Asia Selatan.Pada
Abad ke 7 India menjadi pusat endemik kolera.Selain kolera penyakit lepra
menyebar dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang
dilakukan adalah perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitasi, pengusahaan
air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah menjadi bagian
kehidupan masyarakat waktu itu (Notoadmodjo, 2005).
b)
7
|
Pada
masa ini kejadian endemik Pes yang paling dasyat terjadi di China dan
India,diperkirkan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di India, Mesir dan
Gaza 13.000 orang meninggal setiap harinya, atau selamah wabah tersebut jumlah
kematian mencapai 60 juta orang. Pertistiwa tersebut dikenal dengan ’The Black
Death’.Pada abad tersebut Kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat.Tahun
1603 terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular.Tahun1965
meningkat menjadi 1 diantara 5 orang.Tahun 1759 tercatat penyakit-penyakit lain
yang mewabah diantaranya Dipteri, Tifus, dan Disentri.
2) Periode
Ilmu Pengetahuan (Scientific Period).
Abad ke-18 sampai permulaan abad ke-19 (kebangkitan
Ilmu Pengetahuan. Penyakit-penyakit yang muncul bukan saja dilihat sebagai
fenomena biologis yang sempit,tetapi merupakan suatu masalah yang komplek. Pada
masa ini juga ditemukan berbagaimacam vaksin dan bahan disinvektans.Vaksin
Cacar oleh Luis Pasteur, Asam Carbolic untuksterilisasai ruangan operasi
ditemukan oleh Joseph Lister, Ether untuk Anestesi oleh WilliemMarton, dsb.
Tahun 1832 di Inggris terjadi
epidemic Kolera. Parlemen Inggris menugaskan Edmin Chadwich, seorang pakar
sosial untuk memimpin penyelidikan penyakit tersebut. Atas laporanya tersebut
Parlemen Inggris mengeluarkan UU tentang upaya-upaya peningkatan kesehatan
penduduk, termasuk sanitasi lingkungan dan tempat kerja, pabrik, dsb. John
Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan.
8
|
Dari perkembangan batasan kesehatan
masyarakat seperti tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat
itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran
kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial dan itulah
cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
Definisi kesehatan masyarakat itu
sendiri diatur dalam beberapa UU diantaranya :
I. Menurut
UU No.9 Pasal 2 Tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Kesehatan adalah
kesehatan badan ( somatik ), bukan hanya keadaan yangbebas dari penyakit,
cacat, dan kelemahan.
II. Menurut
UU RI Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 1 butir 1. Kesehatan adalah keadaan yang
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Jadi, Kesmas adalah “Kombinasi
antara teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit
dan memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan
pengorganisasian masyarakat (menghimpun dan mengembangkan masyarakat dalam
usaha :preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif)”
9
|
1) Sejarah Kesehatan Masyarakat di dunia
Membicarakan kesehatan masyarakat
tidak terlepas dari 2 tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia.
Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang
dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau
pendidikan apa yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat
mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu (surgical procedure) dengan baik.
Higeia, seorang asistennya, yang
kemudian diceritakan sebagai isterinya juga telah melakukan upaya-upaya
kesehatan.Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan
masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit),
setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan
kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”,
menghindari makanan / minuman beracun, makan makanan yang bergizi (baik), cukup
istirahat dan melakukan olahraga.
Apabila orang yang sudah jatuh
sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk
menyembuhkan penyakitnya tersebut, antara lain lebih baik dengan memperkuat
tubuhnya dengan makanan yang baik daripada dengan pengobatan / pembedahan.
Dari cerita mitos Yunani, Asclepius
dan Higeia tersebut, akhirnya muncul 2 aliran atau pendekatan dalam menangani
masalah-masalah kesehatan.Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu
terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan
kuratif (pengobatan).Kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter
gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit
baik fisik, psikis, mental maupun sosial.
Sedangkan kelompok kedua, seperti
halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit
dan meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit.Kedalam
kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah
atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.Dalam perkembangan
selanjutnya maka seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok
profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care) dan pelayanan
pencegahan atau preventif (preventive health care).
1)
10
|
Dengan melakukan upaya-upaya
kesehatan masyarakat. Tahun 1807 – Pemerintahan Jendral Daendels, melakukan
pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan dalam rangka upaya penurunan
angka kematian bayi, tetapi tidak berlangsung lama karena langkanya tenaga
pelatih. Tahun 1888 – Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung,
kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, surabaya,
dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti
malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
Tahun 1925 – Hydrich, seorang
petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan
melakukan propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas,
karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
Tahun 1927 – STOVIA (sekolah untuk
pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya
sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.Sekolah dokter tersebut
punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang
mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
1.
Masa Pra Kemerdekaan.
Pada
tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan praktik persalinan
padapara dukun bayi.Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter Jawa di Batavia
yaitu STOVIA.Tahun 1888 di Bandung didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran yang
selanjutnya menjadi Lembaga Eykman sekarang.Pada Tahun 1913 didirikan Sekolah
Dokter Belanda yaitu NIAS di Surabaya.Tahun 1922 terjadi wabah Pes, sehingga
tahun 1933-1935 diadakan pemberantasan Pes dengan DDT dan vaksinasi massal. Hasil
penyelidikan Hydric, petugas kesehatan pemerintah waktu itu, penyebab kesakitan
dan kematian yang terjadi di Banyumas adalah kondisi sanitasi, lingkungan dan
perilaku penduduk yang sangat buruk. Hydric kemudian mengembangankan
percontohan dan propaganda kesehatan.
2.
11
|
a. Pra Reformasi.
I.
Masa Orde Lama.
Pada
tahun 1951 konsep bandung Plan diperkenalkan oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah,
yaitu konsep pelayanan yang menggabungkan antara pelayanan kuratif dan
preventif.
Tahun
1956 didirikanlah proyek Bekasi oleh dr. Y. Sulianti di Lemah Abang, yaitu
model pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan tenaga. Kemudian
didirikan Health Centre (HC) di 8 lokasi, yaitu di Indrapura (Sumut), Bojong
Loa (Jabar), Salaman (Jateng), Mojosari (Jatim), Kesiman (Bali), Metro (Lampung),
DIY dan Kalimatan Selatan. Pada tanggal 12 November 1962 Presiden Soekarno
mencanangkan program pemberantasan malaria dan pada tanggal tersebut menjadi
Hari Kesehatan Nasional (HKN).
1.
Masa Orde Baru.
Konsep
Bandung Plan terus dikembangkan, tahun 1967 diadakan seminar konsep
Puskesmas.
Pada tahun 1968 konsep Puskesmas ditetapkan dalam Rapat Kerja Kesehatan
Nasional dengan disepakatinya bentuk Puskesmas yaitu Tipe A, B & C.
Kegiatan Puskesmas saat itu dikenal dengan istilah ’Basic’. Ada Basic 7, Basic
13 Health Service yaitu : KIA, KB, Gizi Mas., Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS,
UHG, UKJ, Lab, Pencatatan dan Pelaporan. Pada tahun 1969, Tipe Puskesmas
menjadi A & B. Pada tahun 1977 Indonesia ikut menandatangi kesepakatan Visi
: ”Health For All By The Year 2000”, di Alma Ata, negara bekas Federasi Uni Soviet,
pengembangan dari konsep ” Primary Health Care”. Tahun 1979 Puskesmas tidak ada
pen’Tipe’an, dan dikembangkan piranti manajerial Perencanaan dan penilaian
Puskesmas yaitu ’ Micro Planning’ dan Stratifikasi Puskesmas.
12
|
b. Reformasi.
Waktu terus bergulir, tahun 1997
Indonesia mengalami krisis ekonomi. Kemiskinan meningkat, kemampuan daya beli
masyarakat rendah, menyebabkan akses ke pelayanan kesehatan renda, kemudian
dikembangkan program kesehatan untuk masyarakat miskin yaitu, JPS-BK. Tahun
1998 Indonesia mengalami reformasi berbagai bidang termasuk pemerintahandan
menjadi negara dermokrasi. Tahun 2001 otonomi daerah mulai dilaksanakan, sehingga
dilapangan program-prorgam kesehatan bernunasa desentralisasi dan sebagai
konsekuensi negara demokrasi, program-program kesehatan juga banyak yang
bernuasa ’politis’. Tahun 2003 JPS-BK kemudian penjadi PKPS-BBM Bidang
Kesehatan, tahun 2005 berubah lagi menjadi Askeskin. Pada saat itu juga
dikembangkan Visi Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan Paradigma Sehat.Puskesmas
dan Posyandu masih tetap eksis, bahkan Posyandu menjadi andalan ujung tombak
’mobilisasai sosial’ bidang kesehatan.Dalam era otonomi dan demokrasi menuntut
akutanbilitas dan kemitraan, sehingga berkembang LSM-LSM baik bidang kesehatan,
maupun bukan untuk menuntut akutanbilitas tersebut dalam berbagai bentuk
partisipasi. Sebagai ’partnersship’ LSM-LSM tersebut program kesehatan yang
bertanggung jawab adalah Promosi Kesehatan. Promosi Kesehatan harus menjadi
ujung tombak mewakili program kesehatan secara keseluruhan, baik sebagai
pemasaran-sosial Visi Indonesia Sehat 2010 untuk merubah paradigma (Paradigma
Sehat)petugas kesehatan dan masyarakat. Tugas lainpromosi kesehatan melakukan
advokasi, komunikasi kesehatan dan mobilisasi sosial, baik kepada pihak
legislatif, eksekutif maupun masyarakat itu sendiri. Terutama melalui kemitraan
dengan LSM-LSM tersebut.
13
|
1. Tahun
1930 – Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan.
2.
14
|
3. Tahun
1951 -Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y.Leimena dan dr
Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam
pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat
dipisahkan.konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah
yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan
tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas
Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun
1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
4. Tahun
1952 – Pelatihan intensif dukun bayi
5. Tahun
1956 – Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek
percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat
pelatihan,sebuah model keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan
pelayanan medis.
6. Tahun
1967 – Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu
sesuai dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya
sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.
7. Tahun
1968 – Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah
merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh
pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau,
dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.
8.
15
|
9. Tahun
1979 Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe Puskesmas
saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat
baik, rata-rata dan standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti
manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya
Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim.
10. Tahun
1984 Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di
Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi)
11. Awal
tahun 1990-an Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Kesehatan
masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad
ke-16.Telah dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang
sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Memasuki zaman kemerdekaan, salah
satu tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu
diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) tahun 1951 oleh Dr. Y. Leimena
& Dr. Patah selanjutnya dikenal dengan istilah Patah – Leimena. Isinya
bahwa pelayanan kesehatan masyarakat , aspek kuratif dan aspek preventif tidak
boleh dipisahkan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Tahun 1956 oleh Dr.
Y. Sulianti didirikan proyek Bekasi (tepatnya lemah abang) sebagai proyek
percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat
pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat pelatihan tenaga kesehatan. Konsep ini
merupakan model atau konsep keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan
pelayanan medis, juga menekankan pada pendekatan tim dalam pengelolaan program.
16
|
Pada
tahun 1968, dilaksanakan Rakernas yang menetapkan Puskesmas merupakan sistem
pelayanan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah menjadi Pusat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Tahun
1984, tanggung jawab puskesmas ditingkatkan dengan berkembangnya program paket
terpadu kesehatan dan keluarga berencana (Posyandu).
C.
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
Sesuai dengan perkembangan ilmu,
maka disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang.
Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan
masyarakat antara lain,mencakup ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu
fisika,ilmu lingkungan,sosiologi, antropologi, psikologi,ilmu pendidikan dan
sebagainya. Oleh sebab itu, ilmu kesehatan masyarakat adalah merupakan ilmu
yang multidisiplin.
Secara garis besar, disiplin ilmu
yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau sering disebut sebagai pilar utama
ilmu kesehatan masyarkat antara lain :
1. Epidemiologi
Epidemilogi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu (Epi = pada, Demos = penduduk, logos = ilmu), dengan demikian
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
masyarakat.
Banyak definisi tentang
Epidemiologi yang diungkapkan para ahli, beberapa diantaranya yaitu :
17
|
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit
infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak
hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit
degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
b. Mausner dan Kramer
Epidemiologi merupakan studi
tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi
manusia.
c. Last
Epidemiologi adalah studi tentang
distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan
kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah
kesehatan.
d. Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang
ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan
terjadinya penyakit pada manusia.
e. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi
mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada
penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada
kelompok penduduk.
f. W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut
waktu dan tempat.
g. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
18
|
1) Frekuensi masalah kesehatan
2) Penyebaran masalah kesehatan
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
masalah kesehatan.
Dari kemampuan epidemiologi untuk
mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan
mengarahkan intervensi yang diperlukan, maka epidemiologi diharapkan mempunyai
peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
a.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
b.
Menyediakan data yang diperlukan untuk
perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
c.
Membantu melakukan evaluasi terhadap
program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
d.
Mengembangkan metodologi untuk
menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau
menanggulanginya.
e.
Mengarahkan intervensi yang diperlukan
untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
Hal
yang perlu kita perhatikan sebagai tenaga kesehatan khususnya yang memiliki
basic di bidang epidemiologi yang mengetahui apa saja ruang lingkup atau
jangkauan epidemiologi karena ruang lingkup epidemiologi semakin berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Perkembangan
tersebut secara kasat mata dapa kita lihat dalam lingkup kesehatan sekarang
ini.
Di
era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan
epidemiolgi semakin meluas. Secara garis besarnya jangkauan atau ruang lingkup
epidemiologi antara lain:
1.
Epidemiologi Penyakit Menular
2.
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3.
Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
4.
19
|
5.
Epidemiologi Kesehatan Kerja
6.
Epidemiologi Kesehatan Darurat
7.
Epidemiologi Kesehatan Jiwa
8.
Epidemiologi Perencanaan
9.
Epidemiologi Prilaku
10.
Epidemiologi Genetik
11.
Epidemiologi Gizi
12.
Epidemiologi Remaja
13.
Epidemiologi Demografi
14.
Epidemiologi Klinik
15.
Epidemiologi Kausalitas
16.
Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
2. Biostatistik /Statistik Kesehatan
Statistik dipakai dalam
masalah-masalah kesehatan, baik dalam rencana, aplikasi, evaluasi, maupun
monitoring. Statistik menjadi penting karena setiap pencatatan permasalahan
kesehatan diperlukan untuk melakukan perbaikan.
Ruang Lingkup statistika kesehatan
:
1.
Statistika perikehidupan, berupa
kelahiran, kematian, dan perkawinan
2.
Mortalitas
3.
Fertilitas
4.
Morbiditas
5.
Pelayanan Kesehatan
6.
Demografi
7.
Lingkungan
8.
Gizi
Guna statistik kesehatan, antara
lain :
1.
Mengukur derajat kesehatan masyarakat
2.
Memonitor kemajuan status kesehatan di
suatu daerah
3.
Mengevaluasi program kesehatan
4.
20
|
5.
Memotivasi tenaga kesehatan dan policy
maker (pembuat kebijakan) untuk menyelesaikan
masalah kesehatan
6.
Menentukan prioritas masalah kesehatan
3. Kesehatan
Lingkungan
Untuk menilai keadaan lingkungan
dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat
indikator, yaitu :
a)
Penggunaan Air Bersih
b)
Rumah Sehat
c)
Keluarga denga kepemilikan sarana
sanitasi dasar
d)
Tempat Umum dan Pengolahan Makanan
e)
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku
f)
Administrasi Kesehatan Masyarakat
Administrasi kesehatan masyarakat
yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Secara umum, fungsi adaministrasi dibedakan atas 4
macam yakni :
1.
Perencanaan, termasuk perencanaan
pembiayan
2.
Pengorganisasian, yang didalamnya
termasuk penyusunan staff.
3.
Pelaksanaan, yang didalamnya termasuk
pengerahan, pengkoordinasian
4.
Penilaian, yakni dalam rangka melihat
apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau tidak.
Dalam
pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak pihak,
diantaranya pemerintah, rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam administrasi
kesehatan ini tidak hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat preventif
(pencegahan).
6. Gizi Masyarakat
Ilmu gizi adalah ilmu yang
mempelajari atau mengkaji makanan yang dikaitkan dengan kesehatan. Adapun ilmu
gizi yakni mencakup mulai dari pengadaan,pemilihan, pengolahan dan penyajian.
Gizi masyarakat berurusan dengan gangguan gizi pada masyrakat dimana masyarkay
mempunyai aspekyang luas,sehingga harus ditangani secara multisektoral.
21
|
Kesehatan kerja dalam lingkup
kesehatan masyarkat sering dikaitkan dengan keselamatan kerja.Untuk itu,
dikenal dengan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ). K3 merupakan adalah
suatu kondisi yang terjadipada seseorang dalam hubungannya dengan dunia atau
tempat dimana ia kerja.Misalnya, terjadi gangguan kerja akibat suana tempat
kerja yang bising, cedera otot tulang,bahaya kebakaran,dsb.
D. Profil Tokoh
Kesehatan Masyarakat
1. Charles-Edward Amory Winslow
Charles-Edward
Amory Winslow (1877-1957) adalah seorang tokoh kesehatan masyarakat selain H.L
Blum, tidak hanya di negerinya sendiri, Amerika Serikat, tapi di dunia Barat
yang lebih luas. Visinya dan kepemimpinan intelektual memungkinkan dia, lebih
dari orang lain, untuk mempengaruhi pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat
di Amerika Serikat maupun di negara-negara Eropa. kepemimpinan diilhami-Nya
berbuat banyak untuk memastikan bahwa industri berkembang pesat kota dan daerah
pedesaan di Amerika Serikat cukup diberikan dengan pelayanan kesehatan esensial
publik sanitasi, regulasi makanan dan bahaya melalui air untuk kesehatan,
pengembangan program kesehatan pendidikan, dan pendidikan spesialis kesehatan
masyarakat. Dalam periode yang didominasi oleh penemuan-penemuan dalam
bakteriologi, ia mengakui pentingnya perspektif yang lebih luas tentang
sebab-akibat dari yang dianut oleh teori kuman penyakit.
Selama empat puluh tahun,
1915-1945, Winslow adalah seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas
Yale. pengajaran-Nya di Yale menekankan perspektif holistik, dan dia pasti
banyak dipengaruhi anak didiknya dan siswa, seperti Yusuf Goldberger, yang
bekerja pada defisiensi diet yang menyebabkan pellagra mungkin telah diturunkan
pada bagian dari ajaran Winslow.
22
|
2. Prof Dr dr
Azrul Azwar, MPH
Lahir: 6 Juni 1945 (umur 68) Kutacane,
Nanggroe Aceh Darussalam, Hindia Belanda
Meninggal: Jakarta, 1 April 2014 (umur 68)
Kebangsaan: Indonesia
Pekerjaan: Dokter
Prof Dr
dr Azrul Azwar, MPH adalah seorang dokter
dan ahli kesehatan masyarakat asal Indonesia. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia dan Ketua Stikes Binawan Jakarta.
Dilingkungan pemerintahan, Azrul pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, sedangkan di almamaternya,
Universitas Indonesia, Azrul adalah Guru Besar Ilmu Kedokteran Komunitas dan
pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Kimia Farma, Tbk, serta Komisaris
Utama PT Indo Farma, Tbk.
Azrul
Azwar lahir
di Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 6 Juni 1945 dari pasangan
perantau Minangkabau. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (1972). Kemudian ia memperdalam ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu kedokteran pencegahan di universitas yang sama. Lima tahun
kemudian, Azrul memperoleh gelar MPH dari School of Public Health University of
Hawaii. Pada tahun 1991-1996, ia menimba ilmu kembali dan memperoleh gelar
doktor dalam ilmu kedokteran dengan hasil yudisium cumlaude
23
|
Azrul juga merupakan salah satu
dokter asal Indonesia yang banyak terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan
dunia, antara lain menjadi konsultan World Health Organization (WHO), konsultan
International Organization of Migration (IOM), Wakil Presiden Medical
Association of ASEAN, Presiden World Medical Association (WMA), Presiden
Confederation of Medical Association in Asia & Oceania (CMAAO), Ketua Umum
Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARc) serta Ketua Umum Asean
Regional Primary Health Care Cooperation (ARPAc).
Pada tahun 1973 Azrul menikah
dengan Dr Rihna Azrul Azwar, teman sealmamaternya, dan dikaruniai 3 orang
putra, Aidil Nusantara, Ilham Samudera dan Imam Dirgantara, serta 3 orang cucu,
semuanya puteri. Prof Dr dr Azrul Azwar, MPH, meninggal Selasa sore tanggal 1
April 2014 di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
3.
24
|
Beliau
adalah tokoh tangguh dari Tapanuli Utara yang lahir di Pematangsiantar pada 17
April 1938. [1] T.B Silalahi dikenal sebagai pemimpin
dari latar belakang militer namun beliau memperjuangkan masyarakat bukan dengan
senapan atau mesiu melainkan dengan basis pada peningkatan pengembangan
pengetahuan dan keilmuan pada masyarakat. “Beliau adalah tokoh yang sangat
cinta pendidikan dan membaca. TB menyenangi tugas mengajar. Itu sempat membuat
komandannya kaget ketika dalam mengisi formulir penempatan, TB memilih
mengajar. Lulusan terbaik setiap jenjang pendidikan selalu mendapat prioritas
untuk memilih ditempatkan di mana. TB memilih mengajar! Yang umumnya dijauhi
perwira lain. Padahal, dia perwira kavaleri yang tangguh.” [2]. TB Simatupang
beroleh gelar Doctor
Honoris Causa dari Universitas
Gregorio Araneta, 8
agustus 1996 di Manila, Filipina.
Beliau
merupakan tokoh yang peduli dengan Keselamatan Kerja di Indonesia. Pada tahun
1988 TB Silalahi menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi. Pada periode masa baktinya
tersebut, beliau meresmikan Sarana
Diklat Fire & Safety PPT Migas di Cepu pada 5 September 1989.
Menurut
mantan Menpan TB Silalahi yang pernah menyoroti masalah SDM aparatur merupakan
salah satu masalah yang krusial yang harus diselesaikan, rendahnya kualitas SDM
aparatur tersebut melibatkan banyak faktor yang disebabkan oleh kemampuan
professional dan etos kerja aparatur di daerah, sehingga kreativitas untuk
mengembangkan daerah sulit dilaksanakan dan jika hal itu berkelanjutan maka
sumber daya manusia yang seyogyanya menjadi asset utama untuk mengupayakan
pertumbuhan daerah akan cenderung menjadi beban pemerintah.
Pada
tahun 1995 Kemen PAN & RB membentuk program Citra Pelayanan Publik. “Ada
program yang menarik, kami kembangkan sekarang, ada Program Citra Pelayanan
Publik yang dikembangkan tahun 1995 oleh Pak TB Silalahi,” ujar Petrus. Program
ini merupakan pencarian sumber daya-sumber daya manusia yang dinilai memiliki
itikad baik untuk memperbaiki pelayanan.
25
|
1. Promotif ( peningkatan kesehatan )
Merupakan usaha yang ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha, peningkatan gizi,
pemeliharaan kesehatan perseorangan,pemeliharaan kesehatan lingkungan,olahraga
secara teratur,istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat
mencapai tingkat kesehatan yang opptimal. Atau Usaha Promotif
Promotif adalah usaha mempromosikan
kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk
berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
Usaha ini merupakan pelayanan
terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya :
a)
Penyediaan makanan sehat cukup kualitas
maupun kuantitasnya.
b)
Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan,
seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan
sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
c)
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
sesuai kebutuhannya.
d)
Usaha kesehatan jiwa agar tercapai
perkembangan kepribadian yang baik.
2. Preventif ( pencegahan penyakit )
Adalah usaha yang ditujukan untuk
mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi
dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi
penyakit secara dini atau Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan
individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi
secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang
sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam
pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja
dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat
26
|
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a)
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
(balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah.
b)
Pemberian Vitamin A, Yodium melalui
posyandu, puskesmas, maupun dirumah.
c)
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas dan menyusui.
d)
Deteksi dini kasus dan factor resiko
(maternal, balita, penyakit).
e)
Imunisasi terhadap bayi dan anak balita
serta ibu hamil.
3. Kuratif ( pengobatan )
Adalah usaha yang ditujukan
terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati secara tepat dan adekuat sehingga
dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya
Upaya
kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan.
Usaha-usaha
yang dilakukan, yaitu :
a.
Dukungan
penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita TB
b.
Perawatan
orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
c.
Perawatan
ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas
d.
Perawatan
payudara
e.
Perawatan
tali pusat bayi baru lahir
f.
Pemberian
obat : Fe, Vitamin A, oralit.
27
|
Meupakan usaha yang ditujukan
terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya. Usaha
pemulihan ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan fisik,mentaldan
social pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya melalui
latihan-latihan yang telah terprogram dan dapat puladilakukan melalui latihan
fisioterapi. Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama.
Usaha yang dilakukan, yaitu:
a.
Latihan fisik bagi yang mengalami
gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan bawaan.
b.
Latihan fisik tertentu bagi penderita
penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan nafas dan batuk), Stroke
(fisioterapi).
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Asclepius:
dokter pertama yang dapat mengobati penyakit dan melakukan pembedahan dengan
cara tertentu. Higiena, asisten/isri Asclepius, mengajarkan pada pengikutnya
melalui pendekatan Hidup seimbang, menghindari makanan/minuman beracun, makan
makan yang bergizi, cukup istirahat dan olah raga. Dari cerita mitos Yunani
tersebut, muncul dua pendekatan dalam penangan kesehatan, aliran pertama lebih
menekankan pengobatan (kuratif), aliran kedua lebih menekankan pencegahan
(preventif) dan peningkatan (promosi) kesehatan.
2. Periode
ilmu kesehatan masyarakat terbagi atas 2 yatu sebelum ilmu pengetahuan dan
sesudahnya.
3. Ilmu
Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk :
a.
Mencegah timbulnya penyakit ,
b.
Memperpanjang umur
c.
Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan
mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi.
4. Secara
garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:Epidemiologi
,Biostatistik / Statistik kesehataN ,Kesehatan lingkungan,Pendidikan kesehatan
dan ilmu perilaku,Administrasi kesehatan masyarakat,Gizi masyarakat,Kesehatan
kerja,
5. Menurut
Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan
kesehatan.
6. Sasaran Kesehatan masyarakat
yaitu:individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat.
28
|
29
|
Hendaknya para mahasiswa giat
belajar agar bisa menenggulangi permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat
banyak saat ini.
30
|
Waluyo,
Yud. 2011. Ilmu kesehatan masyarakat.
Malang : Penerbit UMM Press
McKenzie,
James. 2007. Kesehatan Masyrakat suatu
pengantar edisi 4. Jakarta : EGC
Effendi, Nasrul.
1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC
Syafruddin.
2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Timur : Trans Info Media
Mubarak, Wahit
Iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Penerbit Salemba
31
|
32
|
Hasmi
septiani, itulah nama yang saya dapat dari kedua orang tua saya, lahir 6
september 19 5. Saya lahir dari sepasang malaikat dalam hidup saya, mereka
adalah “Muslimin dan Itaha”. Saya
mengenal orang lain atau lebih tepatnya teman baru di TK Sipurennu Barata.
Kemudian saya melanjutkannya ke seragam merah putih di SDN 143 Limpotengah,
berteman dengan teman-teman yang berada
dalam daerah yang sama, saat itu kami hanya tahu belajar dengan buku dan cara
bermain yang baik selama 6 tahun. Saya kemudian berseragam biru putih di SMPN 3
Marioriwawo, belajar banyak dari guru-guru disini. Sedangkan Putih Abu-Abu saya
jajaki di SMAN 1 Marioriwawo bersama teman-teman Laskar Jingga. Saya bertemu
banyak teman disini, sayapun ikut OSIS disekolah ini sebagai anggota. Dikelas
dua saya kemudian diangkat menjadi Ketua bidang “Keterampilan dan
Kewirausahaan”. Saya sangat mendapat pengalaman berharga dari bidang ini.
Wakasek Kesiswaan lalu memberi bagian bidangku untuk menjual baju olahraga,
mengurus sana-sini, diguyur hujan bahkan pulang isya seperti rutinitas saat itu
dalam krisis dana organisasiku, hasilnya untuk pertama kalinya periodekulah
yang mencanangkan “Porseni SMA se-Soppeng”. Dikelas dua juga, saya pernah ikut
dalam “English Debate” di kabupaten dan harus puas dengan juara 3, tapi tidak
apalah yang pentingkan ilmunya. Sedangkan dalam acara Porseni saya pernah
menang Lomba debat kepemimpinan, juara 2 basket (walaupun saya tidak punya
basic basket), Debat kepemimpinan, saya juga pernah dijadikan perwakilan
sekolah untuk OSN Komputer. Namun sayang, saya harus ikut lomba itu dengan
keadaan kurang sehat dan harus sabar karna tidak mendapat juara, tapi gagal
bukan berarti tidak sukses, aka nada kesempatan diwaktu lain dan mungkin tempat
yang berbeda. Dari kelas satu sampai kelas tiga sma saya tertarik dengan bahasa
Inggris dan saya bermimpi untuk berkecimpung dalam dunia Sastra Inggris. Namun,
hal itu berubah dengan sekejab ketika ibu saya sakit parah dan harus dibawa ke
RS, sialnya lagi saat itu saya sedang tipus dan tidak bisa menemani ibu saya.
Saat-saat itulah saya memutar kemudi kapal mimpi saya ke dunia kesehatan dan
memegang prinsip “Tidak akan cukup dengan saya yang suatu saat nanti hanya
sukses, namun saya harus berguna bagi orang lain”.
bermanfaat banget kak:) . jangan lupa berkunjung ke blog ku ya kak
BalasHapushttps://sederhanasehatbersama.blogspot.com/2019/02/kesehatan-masyarakat.html